Pembahasan Stakeholder
2.1 Pengertian
Perusahaan
memerlukan waktu untuk menentukan Stakeholdernya yang harus dilayani. Dua tipe
stakeholder yang sering ada di dalam sebuah perusahaan adalah stakeholder
internal dan stakeholder eksternal.
Ketika
stakeholder telah diteridentifikasi, perusahaan telah memiliki keuntungan dasar
di dlam kompetisi dan dapat meningkatkan pasar dan hasil yang diinginkan, tiap
karyawan memerlukan pengetahuan terhadap berbagai macam stakeholder, baik
langsung maupun tidak. Model evaluasi stakeholder untuk mengidentifikasi
stakeholder yang dimiliki oleh perusahaan. Model tersebut dibagi ke dalam dua
bagian , yaitu ekternal dan internal, tiap bagian tersebut memiliki tiga
komponen, seperti : Pelanggan, Pesaing dan Mitra.
2.2 Model Evaluasi Stakeholder
Model
evaluasi stakeholder dibagi menjadi dua, yaitu :
2.2.1
Stakeholder Eksternal
Stakeholder
ekternal adalah individu yang membeli produk atau memberikan jasa yang
diberikan sebuah perusahaan. Mereka berada di luar perusahaan dan memiliki
sesuatu untuk diraih dan dirawat sebagai hasil dari penggunaan produk atau jasa
atau yang memiliki hubungan dengan perusahaan tersebut. Mereka dapat berupa
supplier, joint venture groups, pemakaian akhir atau pesaing. Umumnya
stakeholder eksternal terdiri atas pelanggan, mitra dan pesaing.
Stakeholder
eksternal adalah para individu yang memiliki keinginan untuk membeli produk dan
jasa, dan melakukannya dalam proses yang disebut sebagai pertukaran, yang
merupakan pembagian nilai antar dua kelompok. Satu kelompok akan menawarkan
produk atau jasa dengan menukarkan uang, waktu, energi dan usaha yang dimiliki
oleh kelompok lain. Jika nilai yang diterima sama dengan atau lebih penting
dari nilai yang diberikan, pertukaran yang positif akan terjadi.
1. Pelanggan
Dengan
mengidentifikasi pelanggan, perusahaan akan lebih fokus dalam memberikan produk
dan jasa yang diinginkan dan diharapkan oleh pelanggan mereka. Oleh karena itu
perusahaan memiliki kepentingan utama untuk mengidentifikasi individu yang
menggunakan produk dan jasa mereka (pelanggan, pesaing dan konsumen).
2. Mitra
Stakeholder
eksternal penting lainnya terdiri atas mitra-individu tersebut atau group yang
membantu dalam mendesain, mengembangkan dan mengantarkan produk dan jasa kepada
pasar. Mitra eksternal yang memiliki integrasi vertikal adalah mereka yang
memiliki dampak langsung mengenai desain pengembangan dan produk serta jasa
dari perusahaan tersebut.
Mitra
eksternalyang berbentuk integrasi horizontal adalah mereka yang secara tidak
langsung memiliki dampak pada pendukung, layanandan distribusi produk dan jasa,
termasuk ahli perangkat lunak yang mendesain sistem, para teknisi, tenaga ahli
atau konsultan yang mendukung bisnis, peneliti dan pengembang yang mendesain
dan menguji coba produk atau jasa dan agen pelayanan yang menangani keluhan.
3. Pesaing
Kesuksesan
perusahaan biasanya tergantung pada pengetahuan karyawan tentang pesaing dan
peranan mereka dalam bisnis. Bentuk yang paling umum dari pesaing langsung.
Pesaing langsung menyediakan produk atau jasa yang sama dalam industri, seperti
yang diproduksi oleh perusahaan kita. Sebagai contoh Toyota dan Suzuki, Jatayu
Air dan Adam Air adalah pesaing langsung satu sama lain.
2.2.2 Stakeholder Internal
Stakeholder
internal terdiri atas pelanggan, mitra dan pesaing. Berdasarkan Intuisi,
karyawan mengerti bahwa mereka harus bertemu dengan kebutuhan dan harapan dari
kesatuan yang lahir ini. Untuk mengatasi masalah tersebut organisasi terlebih
dahulu harus mengidentifikasi stakeholder yang tepat, kemudian menegaskan
kebutuhan dan harapan mereka.
1. Pelanggan
Pelanggan
internal adalah individu atau kelompok yang membantu perusahaan memproduksi
produk dan jasa. Mereka dapat ditemui di departemen-departemen, unit-unit, atau
divisi yang menyediakan kepentingan manusia atau sumber materi, hasil kinerja
atau informasi kritis kepada pelaksanaan aktivitas kinerja atau pengiriman
produk dan jasa.
2. Mitra
Mitra
internal berbeda dari konsumen internal, dimana biasa berbagi dalam resiko dan
keuntungan pada produk dan jasa. Mitra kerja internal terdiri dari dua atau
lebih group yang bergabung untuk memberikan produk atau jasa kepada konsumen
internal dan berbagi baik dalam keuntungan dan risiko yang berhubungan dengan
hubungan tersebut.
3. Pesaing
Kompetisi
internal akan di dalam semua perusahaan, antara departemen, kantor, divisi dan
bagiannya. Tiga langkah yang dapat diikuti oleh perusahaan untuk menciptakan
kompetisi yang lebih sehat, adalah :
a. Komunikasikan
tanggung jawab pada setiap unit, departemen atau divisinya.
b. Membuat
aktivitas pertukaran pelatihan yang menciptakan berbagai kebutuhan.
c. Berikan
penghargaan bagi pemimpin atau karyawan atas interaksi kolaboratifnya.
Melalui pendekatan kolaboratifnya, perusahaan dapat
melebihi apa yang diinginkan dan diharapkan oleh konsumen, yang pada akhirnya
akan meningkatkan pendapatan dan keuntungan.
2.2.3 Identifikasi Kebutuhan Stakeholder
Kebutuhan
merupakan masalah yang harus dipecahkan sebelum perusahaan tersebut dapat
mencapai tujuan. Kebutuhan adalah lubang yang harus diisi oleh perusahaan untuk
dapat berfungsi secara efisien dan memberikan nilai kepada semua stakeholder.
Pertanyaan di bawah ini akan membantu mengidentifikasi kebutuhan stakeholder :
1. Apa
perbedaan antara yang dimiliki dan hasil yang diinginkan?
2. Apa yang
diinginkan oleh konsumen, mitra dan pesaing kita?
3. Apakah saya
dan staf saya mampu memenuhi kebutuhan tersebut?
4. Siapa lagi
yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, mitra dan pesaing kita?
Kebutuhan stakeholder termasuk hasil bisnisyang
meningkat, hasil yang besar dan investasi, praktik penyewaan yang lebih
efektif, komunikasi antar perusahaan yang lebih baik, strategi pembangunan yang
lebih baik dan sebagainya. Perusahaan harus mengidentifikasi kebutuhan yang
paling umum di antara para stakeholder dan mendesain strategi untuk memenuhinya.
2.2.4
Identifikasi Harapan Stakeholder
Pengidentifikasian
harapan merupakan cara yang penting untuk memahami bagaimana karyawan dapat
menemukan tujuan perusahaannya. Namun, setiap kelompok harus memahami bahwa
harapan berbeda dengan kebutuhan. Harapan adalah hasil yang diinginkan oleh
stakeholder, sementara kebutuhan adalah syarat bagi stakeholder untuk dapat
menjaga kinerjanya. Dengan kata lain, kebutuhan adalah syarat minimum yang
harus dipenuhi bagi stakeholder, baik internal maupun eksternal. Harapan berada
di atas kebutuhan. Keduanya harus dipenuhi oleh perusahaan jika menginginkan
stakeholder tetap bekerja sama.
Harapan
adalah hal yang dianggap oleh stakeholder akan diterima atas hasil penggunaan
produk atau layanan. Secara internal, harapan merupakan kinerja, kebiasaan dan
hasil. Harapan merupakan tujuan di mana kinerja diukur dan dihitung.
Pada
sisi lain, harapan mungkin dapat ditentukan setinggi mungkin agar tidak dapat
diraih. Ketika ini terjadi, perusahaan menjadi melankolis atau setengah-setengah
karena para karyawan tidak melihat bahwa pekerjaan mereka positif bagi hasil
perusahaan.
2.2.5
Identifikasi Kondisi Perusahaan
Perusahaan
sering mengalami masa yang sulit untuk memenuhi dan memahami realitas yang
dimiliki. Kenyataannya adalah kebutuhan praktik pada waktu tertentu.
Kenyataan menggunakan empat bentuk yang berbeda, Yaitu keseimbangan, krisis,
pusat perusahaan dan ekpansi.
1. Memelihara
keseimbangan perusahaan
Perusahaan
yang mampu menyeimbangkan hasil bisnis dan sekaligus mampu memenuhi kebutuhan
stakeholder termasuk keseimbangan. Sebagai hasil, perusahaan ini memiliki
kesempatan yang kecil untuk dapat maju, menikmati zona yang nyaman yang sulit
untuk ditembus. sementara mereka memenuhi kebutuhan stakeholder, jarang harapan
mereka dapat tercapai.
2. Mencegah
krisis perusahaan
Jatuhnya
hasil usaha, berkurangnya pasar, menurunnya pendapatan dan jatuhnya harga saham
kadang-kadang menciptakan kondisi yang dikenal dengan krisis. Sementara itu,
menyesuaikan dan bereaksi sesuai dengan krisis yang dialami perusahaan,
merupakan hal utama untuk mencegahnya. Untuk mencegah secara strategi krisis,
perusahaan tersebut harus memfokuskanpada semua prioritas yang penting, yaitu
internal dan eksternal stakeholder. Dengan kata lain, perusahaan tersebut harus
terfokus pada kebutuhan dan harapan para stakeholder dengan memberikan mereka
penjelasan dan cara untuk mengantisipasi kebutuhan dan harapan para stakeholder
akan membiarkan perusahaan untuk :
- Melakukan
perubahan yang cepat, drastis dan sistematis yang dibutuhkan bagi ekonomi
global saat ini.
- Menerima
perubahan kondisi dan permintaan dari pasar.
- Menempatkan
finansial dan SDM pada tempatnya dengan menggunakan biaya yang efektif.
- Mengembangkan
sistem peringatan dini yang akan mencegah jatuhnya perusahaan.
- Mengembangkan
dan mengimplementasikan koreksi strategi untuk mengurangi lautan ekonomi yang
tidak diketahui.
3. Mengatasi
pemusatan usaha
Beberapa
perusahaan tampil begitu sangat percaya diri dan merasa nyaman dengan dengan
posisi mereka sehingga mereka menolak untuk mempercayai bahwa suatu ketika
mereka akan tertekan karena kompetisi. Perusahaan yang salah arahan ini
terfokus pada kekuatan mereka sendiri memiliki kemungkinan untuk hancur.
Perusahaan yang menderita dari keadaan ini dikarenakan senoir vice president
dan dan penyelia mereka yang percaya bahwa keuntungan utama atau kemajuan
teknologi mereka akan mencegah mereka untuk jatuh ke jebakan yang biasanya
terjadi pada kebanyakan perusahaan.
4. Memahami
ekspansi perusahaan
Perusahaan
yang menitik beratkan pada ekspansi dan mengintegrasikan pandangan tersebut
dengan kebutuhan dan harapan para stakeholder, akan berada dalam kondisi dan
prima untuk dapat sukses. Sikap memiliki pandangan ke depan tanpa mempertimbangkan
kebutuhan dan harapan para stakeholder, sama seperti menomton dengan
menggunakan bahasa asing yang tidak tahu artinya. Penonton bisa mengertiapa
yang terjadi karena secara visual dapat dimengerti, namun karena bahasa yang
dikomunikasikan tidak dapat tercapai, maka kemungkinan untuk dapat
mengerti akan sangat kecil.
2.2.6
Analisis Informasi
Salah
satu cara terbaik untuk menangkap pengertian akan kebutuhan, harapan dan
realitas perusahaan pada setiap stkeholder adalah dengan melalui analisis
informasi. Analisis informasi akan menunjukkan kebutuhan, harapan dan
kekurangan yang dimiliki oleh stakeholder.
Analisis
informasi terdiri dari lima langkah, yaitu :
1. Mengidentifikasi
kebutuhan/ kekosongan harapan
2. Mengumpulkan
data
3. Menganalisis
data
4. Mendiskusikan
hasil dengan stakeholder
5. Menentukan
langkah selanjutnya yang tepat
Untuk dapat mengumpulkan informasi, perusahaan harus
melihat dari semua sudut pandang. Dengan demikian, mereka akan dipaksa untuk
mengumpulkan data, baik yang mendukung maupun yang menolak hipotesis mereka.
Dengan demikian, perusahaan akan mendokumentasikan “bukti” yang diperlukan
untuk dijadikan bahan rekomendasiuntuk memenuhi kebutuhan yan g belum terpenuhi
oleh stakeholder.
Proses analisis informasi dimulai ketika
mengidentifikasi kebutuhan dan harapan (misalnya meningkatnya pendapatan,
produktivitas, kualitas atau servis yang membaik) dari para stakeholder dan
membandingkannya dengan hasil yang aktual. Kebutuhan dan harapan stakeholder
adalah “keadaan yang diharapkan”, kondisi yang dipilih, dan bekerja sebagai target
bagi operasi seluruh unit, fungsional, departemen dan divisi. Perbedaan
antara hasil akhir dengan hasil yang diinginkan akan menunjukkan kekurangan
pada kebutuhan atau harapan, yaitu akan mengilustrasikan perbedaan antara “apa
yang ada” dan “apa yang seharusnya dilakukan”.
Ketika kekosongan kebutuhan/ harapan telah
ditemukan, langkah selanjutnya adalah meneliti data. Penggunaan metode yang
relevan membutuhkan keteliyian untuk memastikan campuran yang tepat. Beberapa
strategi dapat digunakan untuk memperoleh bukti yang terkait dengan para
stakeholder.
Metode yang paling umum adalah :
a. Fokus
Group
b. Wawancara
c. Observasi
d. Kumpulan
pertanyaan
Langkah
kerja dapat termasuk mengimplementasikan proses penyamaan kinerja, meningkatkan
keefektifan pemimpin dan membentuk tim virtual. Tiap langkah tersebut dapat
membantu perusahaan meningkatkan kapasitas kinerja dan mencapai hasil yang
diinginkan. Walaupun adanya interfensi, namun akan membantu stakeholder
memperoleh kebutuhan mereka dan memenuhinya.